Rabu, 21 September 2016

Adventure of Nina



Adventure Of Nina Indriyanti Ratnasari The Next Sosiopreneurs

Terlahir dari keluarga sederhana di kota indah yang penuh warna problema kehidupan, kota Blora. Nina Indriyanti Ratnasari, sebuah nama sebagai hadiah pemberian dari kedua orang tuaku yang luar biasa. Ibuku adalah seorang penjahit di desa tempatku tinggal, sedangkan ayahku seorang kuli bangunan yang merantau di Surabaya. Aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara, 2 diantaranya adalah adik tiriku. Sejak kelas 4 SD kedua orang tuaku memutuskan untuk bercerai, aku bersama adikku yang masih dalam kandungan waktu itu tinggal bersama ibuku di rumah nenek. Terlahir sebagai seorang pejuang, aku ditempa secara otodidak dengan segala gejolak kehidupan yang senantiasa mengisi ruang kosong dalam setiap langkahku.

Merajut mimpi yang telah terwacana dalam diri ialah tugas yang tak mudah untukku, apalagi dengan segala keterbatasan yang kumiliki ketika itu. Terdaftar sebagai salah satu mahasiswa aktif di Universitas Indonesia merupakan salah satu goresan mimpi yang tertuang dalam mading impian yang kupunya. Alhasil, satu per satu mimpi itu terwujud dengan segala resiko, konsekuensi, dan hasil yang dihadapi. Semasa SMA keinginan melanjutkan ke perguruan tinggi telah menggebu-gebu, bak air yang mengalir kebawah, yang akan terus mencari celah untuknya mengisi setiap bagian daratan.

Kala itu, beberapa jalur masuk perguruan tinggi negeri disosialisasikan guru BK yang ada disekolahku. Diantaranya yaitu jalur SNMPTN, kerap disapa dengan jalur undangan dimana menerima mahasiswa baru melalui pertimbangan nilai rapor dan prestasi sekolah asal pendaftar. Jalur kedua, SBMPTN atau jalur tulis, dimana pada jalur ini penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi tulis dengan tingkat soal yang tidak biasa. Jalur terakhir adalah jalur mandiri, dimana setiap perguruan tinggi negeri tersebut memiliki kewenangan penuh atas segala kebijakan dalam penerimaan mahasiswa baru. Saat sosialisasi berlangsung, aku juga menyusun segala strategi pemilihan jurusan dengan segala pertimbangannya. Pada akhirnya, aku mendaftarkan diri melalau jalur SNMPTN dengan  pilihan prodi Manajemen UI di pilihan pertamanya. 

Bermodal keyakinan dan rasa percaya diri yang berlebih membuatku terlena saat masa penantian pengumuman SNMPTN berlangsung. Karena kuyakin pasti akan diterima dengan asumsi, perolehan nilai, prestasi individu dan prestasi sekolah yang gemilang kala itu. Ternyata oh ternyata harapanku mulai terjawab dengan pengumuman SNMPTN pada tanggal 9 mei 2015 lalu. Tertulis jelas menggunakan tinta merah saat itu, bahwa daku ini dinyatakan tidak lolos seleksi jalur tersebut. Serasa ada yang menusuk dalam hati melihat kenyataan itu. Sedih, kecewa, menyesal campur menjadi satu kesatuan yang tak tertahankan. Tapi tak mengapa, karna ku berfikir masih ada jalur lain untuk diterima di perguruan tinggi. 

Jalur kedua pun kutempuh dengan semangat juang yang tak kalah luar biasa. Kerja keras, usaha dan bertawakal pada-Nya adalah kunci kepercayaan diri waktu itu. Akhirnya, tiba saatnya ketika aku harus menempuh seleksi SBMPTN. Aku ingat betul saat itu, ku berangkat dari rumah dengan menggunakan bis antar-kota yang tersedia untuk tujuan Blora-Purwodadi, Purwodadi-Semarang. Berbekal seadanya, aku menuju kampus tempat dimana tes SBMPTN berlangsung. Untungnya, aku mendapat tempat di Universitas Diponegoro yang setidaknya banyak teman untukku bisa tinggal sementara di Semarang. Saatnya telah tiba, hari itu diwarnai kemacetan  daerah pintu masuk Universitas Diponegoro, aku berjalan tenang menuju tempat tes yang sebelumnya telah ku survei. Kali pertama, aku mengikuti tes dengan skala partisipasi yang sangat tinggi dengan penuh kepercayaan bahwa akan lolos, walaupun dalam mengerjakan soal SBMPTN itu tidaklah mudah. Aku berharap kala itu, bahwa aku akan lolos pada jalur kedua ini. Sehingga, aku tidak mendaftarkan diri di universitas lain saat itu.

Eng ing eeenggg..... hasilnya akupun harus menelan pil pahit lagi, kedua kalinya. Kenyataan yang harus kuhadapi ketika kegagalan itu datang lagi.

Mau tau kelengkapan ceritanya? Penasaran?
Pantengin terus yak Blog gue.. nantikan kelanjutan ceritanya  :)