Selasa, 16 Desember 2014

Pentingnya Sosialisasi Politik Dalam Pengembangan Budaya Politik


A. PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK

1. PENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK

Sosialisasi politik adalah cara-cara belajar seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti yang diketengahkan melalui bermacam-macam badan masyarakat.

Pengertian menurut Ahli :

·         Almond dan Powell, sosialisasi politik sebagai proses dengan mana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai metreka dewasa dan orang-orang dewasa direkrut ke dalam peranan-peranan tertentu.

·         Greenstein dalam karyanya “International Encyolopedia of The Social Sciences” 2 definisi sosialisasi politik:

a. Definisi sempit, sosialisasi politik adalah penanaman informasi politik yang disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan instruksional secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini.

b. Definisi luas, sosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik formal maupun informal, disengaja ataupun terencana pada setiap tahap siklus kehidupan dan termasuk didalamnya tidak hanya secara eksplisit masalah belajar politik tetapi juga secara nominal belajat bersikap non politik mengenai karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan.

·         Easton dan Denuis, sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya.

·         Almond, sosialisasi politik adalah proses-proses pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku.

Proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai tahap sejak dari awal masa kanak-kanak sampai pada tingkat yang paling tinggi dalam usia dewasa. Sosialisasi beroperasi pada 2 tingkat:

a. Tingkat Komunitas
Sosialisasi dipahami sebagai proses pewarisan kebudayaan, yaitu suatu sarana bagi suatu generasi untuk mewariskan nilai-nilai, sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

b.Tingkat Individual Proses sosialisasi politik dapat dipahami sebagai proses warga suatu Negara membentuk pandangan-pandangan politik mereka.

Dalam konsep Freud, individu dilihat sebagai objek sosilaisasi yang pasif sedangkan Mead memandang individu sebagai aktor yang aktif, sehingga proses sosialisasi politik merupakan proses yang beraspek ganda. Di satu pihak, ia merupakan suatu proses tertutupnya pilihan-pilihan perilaku, artinya sejumlah kemungkinan terbuka yang sangat luas ketika seorang anak lahir menjadi semakin sempit sepanjang proses sosialisasi. Di lain pihak, proses sosialisasi bukan hanya merupakan proses penekanan.

2. METODE SOSIALISASI POLITIK 

1. Imitasi

Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain. Imitasi penting dalam sosialisasi masa kanak-kanak. Pada remaja dan dewasa, imitasi lebih banyak bercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga satu derajat peniruannya terdapat pula pada instruksi mupun motivasi.

2. Instruksi

Peristiwa penjelasan diri seseorang dengan sengaja dapat ditempatkan dalam suatu situasi yang intruktif sifatnya.

3. Motivasi

Sebagaimana dijelaskan Le Vine merupakan tingkah laku yang tepat yang cocok yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal (trial and error).

Jika imitasi dan instruksi merupakan tipe khusus dari pengalaman, sementara motivasi lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman pada umumnya.
Sosialisasi politik yang selanjutnya akan mempengaruhi pembentukan jati diri politik pada seseorang dapat terjadi melalui cara langsung dan tidak langsung. Proses tidak langsung meliputi berbagai bentuk proses sosialisasi yang pada dasarnya tidak bersifat politik tetapi dikemudian hari berpengatuh terhadap pembentukan jati diri atau kepribadian politik. Sosialisasi politik lnagsung menunjuk pada proses-proses pengoperan atau pembnetukan orientasi-orientasi yang di dalam bentuk dan isinya bersifat politik.


Proses sosialisasi politik tidak langsung meliputi metode belajar berikut:

·         Pengoperasian Interpersonal

Mengasumsikan bahwa anak mengalami proses sosialisasi politik secara eksplisitdalam keadaan sudah memiliki sejumlah pengalaman dalam hubungna-hubungan dan pemuasan-pemuasan interpersonal.

·          Magang

Metode belajat magang ini terjadi katrna perilau dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh di dalam situasi-situasi non politik memberikan keahlian-keahlian dan nilai-nilai yang pada saatnya dipergunakan secara khusus di dalam konteks yang lebih bersifat politik.

·          Generalisasi

Terjadi karena nilai-nilai social diperlakukan bagi bjek-objek politik yang lebih spesifik dan dengan demikian membentuk sikap-sikap politik terentu.

Proses sosialisasi langsung terjadi melalui :

·         Imitasi

Merupakan mode sosiaisasi  yang paling ekstensif dan banyak dialami anak sepanjang perjalanan hidup mereka. Imitasi dapat dilakukan secara sadar dan secara tidak sadar.

·          Sosialisasi Politik Antisipatoris

Dilakukan untuk mengantisipasi peranan-peranan politik yang diinginkan atau akan diemban oleh actor.Orang yang berharap suatu ketika menjalani pekerjaan-pekerjaan professional  atau posisi social yang tinggi biasanya sejak dini sudah mulai mengoper nilai-nilai dan pola-pola perilaku yang berkaitan dengan peranan-peranan tersebut.


·          Pendidikan Politik

Inisiatif mengoper orientasi-orientasi politik dilakukan oleh “socialiers” daripada oleh individu yang disosialisasi. Pendidikan politik dapat dilakukan di keluarga, sekolah, lembaga-lembaga politik atau pemerintah dan berbagai kelompok dan organisasi yang tidak terhitung jumlahnya. Pendidikan politik sangat penting bagi kelestarian suatu sistem politik. Di satu pihak, warga Negara memerukan informasi minima ltentang hak-hak dan kewajiban yang mereka mliki untuk dapat memasuki arena kehidupan politik. Di lain pihak, warga Negara juga harus memperoleh pengetahuan mengenai seberapa jauh hak-hak mereka telah dipenuhi oleh pemerintah dan jika hal ini terjadi, stabilitas politik pemerintahan dapat terpelihara.

·         Pengalaman Politik

Kebanyakan dari apa yang oleh seseorang diketahui dan diyakini sebagai politik pada kenyataannya berasal dari pengamatan-pengamatan dan pengalamn-pengalamannya didalam proses politik.

3. SARANA SOSIALISASI POLITIK

1. Keluarga

Merupakan agen sosialisasi pertama yang dialami seseorang. Keluarga memiliki pengaruh besar terhadap anggota-anggotanya. Pengaruh yang paling jelas adalah dalam hal pembentukan sikap terhadap wewenang kekuasaan. Bagi anak, keputusan bersama yang dibuat di keluarga bersifat otoritatif, dalam arti keengganan untuk mematuhinya dapat mendatangkan hukuman. Pengalaman berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga dapat meningkatkan perasaan kompetensi politik si anak, memberikannya kecakapan-kecakapan untuk melakukan interaksi politik dan membuatnya lebih mungkin berpartisipasi secara aktif dalam sistem politik sesudah dewasa.

2. Sekolah

Sekolah memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik melalui kurikulum pengajaran formal, beraneka ragam kegiatan ritual sekolah dan kegiatan-kegiatan guru.
Sekolah melalui kurikulumnya memberikan pandangan-pandangan yang kongkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Ia juga dapat memegang peran penting dalam pembentukan sikap terhadap aturan permainan politik yang tak tertulis. Sekolah pun dapat mempertebal kesetiaan terhadap system politik dan memberikan symbol-simbol umum untuk menunjukkan tanggapan yang ekspresif terhadap system tersebut.
Peranan sekolah dalam mewariskan nilai-nilai politik tidak hanya terjadi melalui kurikulum sekolah. Sosialisasi juga dilakukan sekolah melalui berbagai upacara yang diselenggarakan di kelas maupun di luar kelas dan berbagai kegiatan ekstra yang diselenggarakan oleh OSIS.

3. Kelompok Pertemanan (Pergaulan)

Kelompok pertemanan mulai mengambil penting dalam proses sosialisasi politik selama masa remaja dan berlangsung terus sepanjang usia dewasa. Takott Parson menyatakan kelompok pertemanan tumbuh menjadi agen sosialisasi politik yang sangat penting pada masa anak-anak berada di sekolah menengah atas. Selama periode ini, orang tua dan guru-guru sekolah sebagai figur otoritas pemberi transmitter proses belajar sosial, kehilangan pengaruhnya. Sebaliknya peranan kelompok-kelompok klik, gang-gang remaja dan kelompok-kelompok remaja yang lain menjadi semakin penting. Pengaruh sosialisasi yang penting dari kelompok pertemanan bersumber di dalam



factor-faktor yang membuat peranan keluarga menjadi sangat penting dalam sosialisasi politik yaitu:

a. Akses yang sangat ekstensif dari kelompok-kelompok pertemanan terhadap anggota mereka.

b. Hubungan-hubungan pribadi yang secara emosional berkembang di dalamnya.

Kelompok pertemanan mempengaruhi pembentukan orientasi politik individu melalui beberapa cara yaitu:

a. Kelompok pertemanan adalah sumber sangat penting dari informasi dan sikap-sikpa tentang dunia social dan politik. Kelompok pertemanan berfungsi sebagai “communication channels”.

b. Kelompok pertemanan merupakn agen sosialisasi politik sangat penting karena ia melengkapi anggota-anggotanya dengan konsepsi politik yang lebih khusus tentang dunia politik.

c. Mensosialisasi individu dengan memotivasi atau menekan mereka untuk menyesuaikan diri dengan sikap-sikap dan perilaku yang diterima oleh kelompok. Di satu pihak, kelompok pertemanan menekan individu untuk menerima orientasi-orientasi dan perilaku tertentu dengna cara mengancam memberikan hukuman kepada mereka yang melakukan penyimpangan terhadap norma-norma keluarga, seperti melecehkan atau tidak menaruh perhatian kepad amereka yang menyimpang.

4. Pekerjaan

Organisasi-organisasi formal maupun non formal yang dibentuk berdasarkan lingkungan pekerjaan, seperti serikat buruh, klub social dan yang sejenisnya merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan yang jelas.

5. Media Massa

Media massa seperti surat kabar, radio, majalah, televise dan internet memegang peran penting dalam menularkan sikap-sikap dan nilai-nilai modern kepada bangsa-bangsa baru merdeka. Selain memberikan infoprmasi tentang informasi-informasi politik, media massa juga menyampaika nilai-nili utama yang dianut oleh masyarakatnya.

6. Kontak-kontak Politik Langsung

Tidak peduli betapa positifnya pandangan terhadap system poltik yang telah ditanamkan oleh eluarga atau sekolah, tetapi bila seseorang diabaikan oleh partainya, ditipu oleh polisi, kelaparan tanpa ditolong, mengalami etidakadilan, atau teraniaya oleh militer, maka pandangan terhadap dunia politik sangat mungkin berubah.

Hamparan Emas, Dibalik Kediaman Blora


HAMPARAN EMAS, DIBALIK KEDIAMAN BLORA

(Oleh Nina Indriyanti Ratnasari)



Dalam bumi ini terdapat berbagai macam karunia pemberian Tuhan yang masing - masing tersekat dalam ruang tertentu. Walaupun begitu, bisa saja kalau semuanya nampak pada waktu yang tepat sama, walau sifatnya berlawanan.

Pagi itu di taman, kunikmati wewangian bunga di awal musim penghujan yang datangnya sedikit terlambat. Selain bunga-bunga taman, kuhirup pula aroma bunga penghuni hatiku. Bunga Idaman. Indahnya memang tidak lebih indah dari rekahan bunga mawar, tapi cukuplah sebagai pesaingnya. Sejurus saja kuarahkan pandanganku kepadanya dan mengacuhkan bunga-bunga yang masih terlelap di dalam buaian embun. Memang hari masih terlelap didalam buaian embun. Memang hari masih terlalu pagi untuk mengucapkan “hello” pada sinar terang pusat tata surya. Yang bisa disapa saat itu barulah langit yang mulai berkondensasi membentuk gumpalan – gumpalan yang membumbung tinggi menghias angkasa. Serta  ayam – ayam yang begitu rajin menjadi alarm bagi para majikannya.

Langit masih tidur, masih tersisa selimut putih bekas bulan bertengger tadi malam. Taman ini memang serbaguna, selain ada yang olahraga pagi, sekadar bercengkrama, dan hanya lewat lalu, ada juga yang memanfatkan latar taman sebagai tempat berniaga. Lalu pagi itu memang merupakan kesengajaan yang sama sekali tidak ku sengaja. Alun – alun Blora ramai sejak diberlakukannya car free day setiap hari Minggu.

Usai membeli sarapan nasi bungkus di pinggiran alun – alun Blora, langkahku terhenti pada sebuah baliho besar yang berdiri tegap mempresentasikan kekayaan di bumi Blora. “Umi.. ini gambar apa?” tanyaku pada umi karena terkagum kagum dengan gambar yang ada di Baliho tersebut. “Ini penggambaran wilayah Blora anakku” Umiku menjelaskan. Aku masih terheran heran dengan Blora, selama 15 tahun tinggal di Blora, tak pernah sedikit pun memiliki rasa untuk bisa mengenali Blora, apalagi bisa mengunjungi tempat – tempat dahsyat yang Blora miliki. “Umi..ternyata Blora itu sangat kaya sekali dengan Sumber Daya Alam dan kebudayaanya ya” ucapku yang sampai saat ini masih menekan rasa ingin tahuku. “Banyak misteri tentang Blora yang belum kamu ketahui nak, banyak sekali hal-hal menakjubkan yang tentunya belum pernah kamu tahu bahkan tak pernah sedikit pun terbesit dalam pikiranmu” umiku menjelaskan dengan lembut sembari berjalan santai pagi itu.

Aku menjadi penasaran dengan apa yang dimiliki Blora. Paling-paling mayoritas anak sesuiaku hanya sekedar tau sebagian kecil atau bahkan tidak tau sama sekali tentang Blora, sedangkan anak manja sepertiku ini lebih suka melancong di kota orang daripada berfikir untuk berkeliling di kotanya sendiri, Kota Blora, Kota Barongan.

Sesampainya di rumah, suara kicauan burung milik ayah terdengar sangat merdu menyapa kami yang keasyikan mengobrol. “Pagi Pagi Semua, Assalamu’alaikum” Sapa burung Beo milik ayah. Aku hanya tertawa kecil ketika melihat tingkah burung Beo yang selalu meramaikan rumahku yang sepi ini. Maklum saja jika seperti itu, kami hanya keluarga kecil yang terdiri hanya aku, ummi dan ayah. Yang keduanya sibuk dengan urusannya masing masing hanya sesekali saja ketika libur seperti ini akau merasakan hangatnya keluarga.

Terlihat dari ufuk barat matahari mulai tak menampakkan sinarnya, senja terasa begitu indah pada sore itu, hari ini merupakan hari yang berarti dalam hidupku, hari ini aku dilahirkan, di ulang tahun yang ke-16 ini, aku mengajukan suatu permintaan pada ayah.  “Ayah,  bolehkah aku meminta Sesuatu Yah? pintaku lirih. “Tentu saja anakku sayang, ayah pasti menurutinya” ayahku menyahut cepat.  “Ayah ajak aku untuk berkelling Blora, aku ingin sekali keliling kota ini” perkataanku yang antusias.  Ayah yang sedang bercengkrama dengan Koran terbitan hari itu sontak terkejut atas pernyataanku barusan. “Keliling Blora?” Tanya ayah sambil meletakkan korannya. “iya ayah, aku ingin sekali” jawabku meyakinkan.

Tak ku sangka ayah sudah merencanakan sedetail ini. Tiba-tiba pagi hari aku dibangunkan ayah untuk melihat jadwal wisata keluarga yang tak pernah kuduga akan terjadi. Ayah menyiapkan segala keperluan untuk menjajaki hamparan harta alam Blora untukku. Tak sabar aku menanti esok hari, baru kali ini ayah dan ummi benar-benar nekad menunda pekerjaan-pekerjaannya hanya untuk menuruti keinginanku, dan baru kali ini juga ayah dan umi benar-benar memaksaku untuk bolos sekolah 3 hari padahal setiap aku sakit masih dipaksakan untuk masuk sekolah. Rasanya seperti mimpi indah.

Bismillahirrahmaanirrahiim .. Blora you’re in my hug now, I wanna dance with you all the time !! Penjelajahanku dimulai, kunikmati angin yang sedikit hangat mengibas juluran hijabku. Sepanjang jalan ayah tak kehabisan cerita tentang Blora, aku jadi semakin tertarik melirik-lirik sisi unik yang ada di Kota tercintaku ini. Umi sepertinya memang sudah berkompromi dengan ayah untuk membuatku semakin demam penasaran. Kunikmati saja buaian-buaian pengetahuan dari kedua HERO’ku ini dengan rasa  KEPO ku.

Perjalanan ini belum pernah aku dapatkan bahkan belum sampai sempat aku pikirkan bisa bertamasya ria special dengan ayah dan ummi. Sungguh ini adalah waktu-waktu emas kebersamaanku bersama keluarga. Diiringi suara ayah yang sedang mendongengiku tentang kota Blora telah sampailah aku di salah satu wilayah Blora, Todanan. Ya.. Tonanan, salah satu kecamatan Blora yang memiliki sejuta keindahan alam. Tepat aku berada di depan Waduk Bentolo yan teramat indah, sejuk bah negeri dongeng, tapi ini nyata. “Ayah, Umi.. udaranya sejuk sekali disini, waduknya indah” kataku sambil memutar- memutarkan badan selayaknya anak kecil yang kesenangan. Suara gemericik air waduk ini mengantarkanku pada keindahan alam yang menajubkan. Tak lama kemudian aku bertemu dengan penduduk asli Todanan yang menerangkan sedikit tentang Waduk ini. “Permisi Bapak, apakah kami boleh menanyakan sesuatu? Ayahku meminta izin pada warga di sekitar sana. “Boleh sekali, saya akan menjawabnya dengan sesuka hati” kata warga tersebut sambil tersenyum lebar. “Bapak, apa di Waduk Bentolo memiliki sejarah yang masyarakat umum belum mengetahuinya?” Ayahku bertanya. “Sebenarnya banyak sekali hal yang kami pun belum tau jawabnya, jadi waduk ini walaupun musim kering tetaplah terdapat air yang bisa dimanfaatkan seluruh warga di Todanan ini untuk mengairi sawahnya, padahal musim panas” Jawabnya meyakinkan. “Oh jadi seperti itu..” ayahku terheran heran. Muncul seribu pertanyaan dalam benakku tentang Todanan ini. Tak lama kemudian aku beranjak ke sebbuah Goa yang ada di Todanan. Goa terawang. Memasuki wilayah wisata goa ini, aku bersama keluarga harus membeli ticket sebesar 10.000 per-orangnya, jumlah biaya yang sangat terjangkau yang tak sebanding dengan keindahan alam yang ada di Goa ini. Awal masuk, pandanganku dimanjakan oleh ribuan pohon-pohon lengkap dengan perangai mereka yang tersebar di seluruh areal Goa ini. Maklum saja, karena goa ini terletak ditengah hutan. Selain itu, aku disambut oleh monyet monyet hutan yang memang sengaja dibiarkan terpelihara secara alami di lingkungan goa ini. Tak lama kemudian, sampailah aku pada pintu masuk Goa yang begitu terbuka lebar dengan sisi indah yang tak bisa aku jelaskan. Stalaktit, stalakmit yang memiliki ukiran ukiran bergelantung di sisi – sisi Goa. Apalagi ada batu yang menurutku mirip dengan singgahsana raja pada salah satu tempat di dalam Goa tersebut, begitu dahsyat. Kenampakan alam yang sungguh Allah lah yang bisa menafsirkannya. Aku hanya terkagum kagum ketika berada di dalam Goa tersebut. Setelah puas, menikmati suguhan alam yang luar biasa membuat hatiku senang tak terkendali, aku melangkahkan kakiku keluar dari bagian dalam Goa yang semakin gelap ini. Setelah itu, kami diantar oleh salah satu tour guide yang ada disana, menuju goa lain yang ada di sana, yaitu Goa Kidang. Tour Guide mengatakan “ Goa ini merupakan situs di Blora, karena bebrapa waktu yang lalu para arkeolog datang kemari untuk melakukan penelitian dalam Goa Kidang ini, yang ternyata ditemukanlah beberapa fosil manusia purba didalamnya, untuk itu Goa ini menjadi Situs”. Aku hanya merasa heran dengan Blora yang sungguh kaya ini.

Perjalanana yang  panjang, menguras rasa ingin tau dan semaunya terbayarkan dengan apa yang ada disini. “Ayah.. aku lapar” celotehku sambil memegang perut yang sudah keroncongan sejak tadi. “Sabar anakku sayang” ayah menenangkan. Kami menuju kendaraan beroda empat yang diparkir ayah di dalam wilayah sekitar Goa, segera menuju warung makan di Todanan.

Perjalanan ini tidak akan terhenti sampai disini, aku bersama keluarga menuju Kec Banjar, untuk mengunjungi sebuah hutan. “Umi, apa kita nggak salah ini, mau ngapain kita ke Hutan mi ?” tanyaku pada ummiku. “Sudahlah, Ummi pernah mengatakan kepadamu bukan, banyak sekali  hal-hal yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya” ummiku menjawab. Diary perjalannanku  kutulis dengan banyak tanda Tanya disana. “Misteri apa lagi ini, Blora?” tanyaku dalam hati. Aku yang tertidur pulas selama 2 jam perjalanan di Mobil merasa menyesal karena aku melewatkan banyak tempat-tempat indah sepanjang jalan Todanan-Banjar. Jalan yang jelek ini, tak membuatku terbangun. Sampailah pada kantor kehutanan yang ada di Banjar. “Assalamu’alaikum pak Sarno!” sapa ayahku pada temannya. “Wa’alaikumussalam, wah, saya kedatangan Tamu agung ini” candaan bapak itu. “Kamu ini bisa saja Sar, Jadi kapan kita berangkat? Tanya ayahku sambil menepuk pundak temannya itu. “Sabar mas Bro, apa kalian mau langsung berangkat?” Tanya Bapak itu. “Iya, ayo sekarang!” jawab tegas ayahku. Kami diantarkan kesuatu tempat menggunakan mobil jip milik kantor teman ayah, sembari diperjalanan Bapak itu menjelaskan panjang lebar tentang wilayah hutan yang dimiliki Blora. “Oke, kita sampai !” kata Bapak itu. Aku hanya tersenyum gembira pada Ummiku yang sejak saat tadi merahasiakan kemana kami pergi. Aku dimanjakan dengan pemandangan Hutan yang begitu Asri di Banjar ini, sambil perjalanan aku menemukan ungker yang sebelumnya aku tidak tau bentuk, maupun wujudnya seperti apa. Saat tiba waktunya, didepan pandanganku ada sebuah pohon besar, benar benar besar yang membuatku merasa lagi-lagi heran, kok bisa ya. Aku mengumpulkan keberanianku untuk bertanya kepada Bapak Sarno yang tampangnya seram itu “Pak, ini Pohon jati? Tanyaku polos. Beliau menjawab “iyalah nduk, ini pohon jati. Tepatnya Jati Denok, Jati yang memberikan banyak sumber air ketika musim kemarau tiba, kamu tau itu Nak?” Tanya Bapak itu padaku. Aku hanya tersenyum malu, karena aku memang tidak tau. Kami mengambil foto sekedar untuk memotret kenangan yang tak terlupakan di Alas Banjar. “Aku hari ini senang sekali, sampai tak punya kata-kata lagi untuk mengekspresikan lagi rasa senangku ini” pembicaraan ku pada ummi.

Randublatung.. tempat terakhir yang nantinya akan aku kunjungi bersama Ayah & umi hari ini. Aku sekeluarga menginap di wisma Pak Sarno yang tak jauh dari tempat tinggal masyarakat samin yang populer namanya di nusantara ini. Bersama beliaulah kami goes to Randublatung. Hal yang disayangkan adalah hari mulai petang, Yang bisa kunikmati malam ini, yah… sekedar suara alam yang begitu dekat yang memelukku hingga lelap.

Kicauan burung yang terdengar begitu segar di telingaku membuat ku bangkit terjaga dari mimpi semalam. Ternyata hari sudah menjelang pagi. Segala persiapan kumantapkan untuk bertemu masyarakat maskotnya Kota Blora, masyarakat Samin yang kental dengan budayanya dan kuat prinsipnya. Tak lama kemudian, aku, ayah, umi, dan Pak Sarno berkeliling di kawasan Desa Klapadhuwur, namanya memang sudah tak asing di telingaku, tapi nyatanya benar-benar membuatku terkesima dengan pola tingkah laku dalam keseharian mereka, aku hanyut dalam arus kehidupan mereka. Cara mereka menatap orang yang belum kenal, cara mereka menyapa, memperlakukan orang lain, dan banyak sekali makna dari setiap perilakunya, mereka hidup dengan penuh filosofi yang tak sembarang orang mengerti.

Terimakasih Bapak Sarno yang besar hatinya, beliau telah berjasa memperkenalkan aku dengan orang-orang hebat yang memang benar-benar pantas menjadi maskot sebuah kota kaya harta ini.  Bahkan beliau sampai merelakan untuk meninggalkan pekerjaannya demi kesempatan kali ini.

Belum puas aku bercengkeraman dengan alam Samin, aku harus segera beranjak ke lokasi yang dijadwalkan ayah setelah Randublatung. Kami menuju Cepu. Betapa cucuran keringat orang di daerah  Sambong, Cepu ini tak setara dengan upah yang mereka terima bila setiap harinya harus melintasi duri bebatuan yang amat menyakitkan. Alangkah indah bila tempat ini dibangunkan jalur kereta layang biar mereka tak sakit lagi. Sepertinya ini adalah tugasku ! Aku yang akan mewujudkan angan itu, harus !

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, akhirnya aku sampai di Kilang Minyak, Cepu. Nah kalau di tempat-tempat yang berbau kimia-fisika begini ummi yang beraksi. Serentetan proses pengilangan minyak mulai dari alat-alat yang dipakai, cara menggunakannya, memilih lokasi yang tepat, bahkan sampai cara memonitornya ummi bisa tahu detail. Ummi memang wanita yang hebat, serba bisa, serba tahu, yaa begitulah namanya ibu aku ingin ketika dewasa nanti minimal bisa seperti beliau, hero yang tak tertandingi. Aku hanya bisa bilang “WOW BINGITZZ” Blora tak hanya kental budaya, namun juga pengetahuan yang aku pikir hanya bisa ku saksikan di Kalimantan dan Papua, ternyata juga ada di Blora. Beruntung sekali aku memiliki 2 malaikat yang benar-benar dahsyat ini .

Dari era modern kami bernostalgia ke zaman retro. Loko tour, tempat bersejarah yang ada di Blora dengan seribu kenangan perjuangan bangsa yang dulu kala menjadi saksi bisu penjajahan.

Ayah benar- benar menggelitikku tentang tempat yang disebut pencu itu. Tetapi ayah mengajakku menuju tempat yang disebut Sumber semen terlebih dahulu. Khayalanku, disana terdapat semen yang begitu melimpah, yang langsung bisa dimanfaatkan warga sekitar secara langsung. Ternyata dugaaanku terbalik 180 derajat, disana ada sungai yang begitu jernih airnya yang dimanfaatkan warga sekitar untuk kehidupan mereka. Aku bertanya pada Ayah “Ayah, lalu mengapa namanya Sumber Semen?” Tanyaku polos. Ayahku mengatakan bahwa disini kandungan akan bahan pokok semen sangatlah banyak, yang menjadi bahan utama pembuatan semen. Selain itu, juga terdapat Goa yang ada di atas sungai yang begitu indah terlihat dari hulu sungai, tapi batal mengunjunginya karena medan yang beresiko.

Langkah kaki membawaku menuju tempat yang dari tadi Ayah bicarakan. Pencu. Tanda Tanya besar terbesit di benakku tentang tempat misterius itu. Ayah selalu menyiarkan tentang indahnya tempat yang bernama aneh itu yang tak bisa aku banyangkan keindahannya seperti apa. Akhirnya, sampailah aku di kaki bukit Pencu. Kami harus menuju puncak pencu dengan berjalan kaki. Begitu menyenangkan dengan ditemani pepohonan yang berjajar rapi ditengah jalan yang terjal. Kakiku terasa kram sekali karena medan yang ekstrim, tapi semua itu terbayarkan dengan pesona keindahan alam Blora yang terpampang melalui puncak bukit Pencu. Dihari ini aku berteriak lepas, mengeluh pada Alam, Mengapa Blora yang begitu kaya raya hanya diam tenang, padahal segala potensi disini ada dan juga Mengapa orang Blora masih tertutup matanya dalam lelapnya kesejahteraan yang dirasa cukup . “Ayah, ummi terimakasih atas kesempatan yang sungguh tak terlupakan sepanjang hidupku, aku yakin suatu saat nanti, aku bisa memperbaiki Blora yang diam ini, menggugah singa yang masih tidur untuk mengaum pada dunia, bahwa Blora itu Hebat” dengan raut wajah yang optimis. Ayah ummiku langsung memelukku dan mencium kedua pipiku bersamaan dan satu kata penuh Arti yaitu “Selamat Ulang Tahun” meneteslah air mataku.