BERBAGI ITU INDAH
Notulensi
Pembinaan
Pembinaan
Bulanan ETOS
Tempat
& waktu : Minggu, 26 Maret 2017 Pukul 15.30 – 18.00 WIB
Pembicara
: Luthfia Kurnia
Tema
: “Training Pemberdayaan Masyarakat:
Berdaya – Memberdayakan”
Community
Develompment adalah suatu program pembinaan masyarakat untuk meningkatkan nilai
produktivitas masyarakat sehingga terbangun masyarakat yang mandiri.
Pendekatan
dalam ComDev:
Terdapat
beberapa pihak dalam menjalankan pendekatan dalam ComDev, meliputi sebagai
berikut:
1. Pemerintah
Pemerintah
bertugas membangun masyarakat menjadi lebih baik, dari hal yang buruk ke hal
yang baik. Namun dalam menjalankan hal ini, pemerintah tidak sendirian. Kemudian
munculah adanya kelompok masyarakat yang membantu pemerintah dalam
menyelesaikan masalah ini. Namanya NGO yang tugasnya mempertemukan antara
pemerintah dan masyarakat atau juga membangun masyarakat menjadi lebih baik.
Namun, dalam penyelenggaraannya terjadi penyelewengan, sehingga NGO juga tidak mampu
mewujudkan hal ini.
2. Rakyat
3. NGO
4. Pengusaha
Ketika
dua elemen tersebut tidak berjalan sesuai dengan keinginan maka dunia usaha
bertindak.
Kemudian
hubungannya dengan ComDev yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatannya
sesuai dengan isu yang menjadi focus dalam penyelesaian masalah.
2. Pendekatan
yang terintegrasi antar satu dengan yang lain yaitu pendekatan dengan adanya
muncul
sentralistik yaitu sebuah pemusatan segala urusan yang diatur oleh Pemerintah,
sehingga semuanya sama dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh dengan adanya
mekanisme Musyawarah yang memicu adanya sebuah sentralistrik.
-
Musrenbang (Musyawarah
Rencana Pembangunan)
Dalam dunia
Perencanaan:
Top Down yaitu Semuanya
prosedur berasal dari pusat
Namun dalam
pelaksanaannya kemudian dikritisi akibat beberapa ketidaksesuaian, sehingga
muncul mekanisme
Buttom Up yaitu sebuah
aturan yang terdapat dalam UUD 1945 Pasal 32 tentang otonomi daerah.
Lalu dalam
Musrenbang, sudah terdapat Buttom Up, tetapi hal ini dikritisi kembali karena
bersifat procedural (Hanya mengisi formulir keluhan) kemudian untuk diteruskan di
kelurahan, diteruskan ke kecamatan-kabupaten hingga kepusat (hanya dipilh pilih
sesuai dengan kepentingan). Lalu hal ini dianggap gagal akbat metode musrenbang
ini tidak menjamin adanya pemerataan pembangunan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dengan masyarakat.
3. Adanya
kesadaran kolektif masyarakat yang dibangun
Prosesnya
berupa pengembangan komunitas tersebut dengan mengubah kondisi masyarakat saat
ini ke kondisi yang diharapkan.
Kondisi
saat ini melalui sebuah proses kemudian ke kondisi yang diharapkan.
Proses
dalam hal ini, dengan membutuhkan Informasi atau data yang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Data
yang dapat digunakan dalam melakukan pemetaan untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan meliputi sebagai berikut:
1. Pemetaan
Sumberdaya (SDM, SDA, EKONOMI, KEUANGAN, SOSIAL)
Caranya dengan
menggunakan pendekatan sebagai berikut:
a. RRA
(Rapid Rural Appraisal)
RRA adalah
sebuah pengkajian wilayah yang dilakukan dengan cepat (3-6 bulan)
Pemetaan ini
dengan menggunakan kalender musim yang biasa diterapkan dalam mendapatkan
informasi untuk nantinya diolah. Sebagai contoh, misalnya masa panen yang ada
dalam masyarakat tersebut.
b. PRA
(Partisipatory Rural Appraisal) :
PRA adalah
sebuah pengkajian secara pastisipatif seperti proses Buttom up.
Note:
Merubah paradigma
masyarakat untuk memiliki pandangan yang lebih beragam dalam peneyelesaian
suatu masalah.
c. RRA/PRA
Terdapat
beberapa pihak dalam pelaksanaan pendekatan ini, meliputi hal sebagai berikut:
CO (Community
Organizer) yaitu mengorganisir masyarakat.
CD (Community
Development) yaitu penguatan dalam kelompoknya dengan pelatihan-pelatihan yang
bermanfaat untuk masyarakat.
CE (Community
Empowerment) yaitu menghubungkan dengan jejaring, menguatkan masyarakat untuk
lebih mandiri dengan pembangunan jejaring dengan stake holdernya.
Sesi Tanya Jawab:
- Bagaimana
terkait dengan pendapatan seorang fasilitator dalam Community Development?
Terdapat beberapa aturan dalam menghargai seorang
fasilitator meliputi sebagai berikut:
a.
Kita yang menghargai
diri kita sendiri
b.
Fifti-Fifti (Kita
kompromi dengan yang memiliki program pembinaan)
c.
Tergantung dengan
penyelenggara
d.
Kita yang mengeluarkan
biaya
Metode ini berdasarkan sudut pandang fasilitator,
sedangkan berdasarkan sudut pandang penyelengara terdapat perbedaan cara menghargai
seorang fasilitator di Indonesia dan yang diperlakukan oleh perusahaan asing.
Apabila perusahaan di Indonesia menghargai fasilitator dengan gaji yang tidak
sebesar dengan gaji yang diberikan oleh perusahaan asing.
- Apa
perbedaan antara PRA dengan RRA?
RRA merupakan pendekatan dengan menggunakan kacaamata
kita sebagai peneliti.
PRA merupakan pendekatan yang dikonfirmasi benar
atau tidak menggunakan percakapan dengan masyarakat secara langsung. Terdapat
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pendekatan ini. Pertama, tidak boleh bias waktu-dimana
disesuaikan dengan waktu masyarakat bukan waktu kita sebagai peneliti. Kedua, tidak boleh bias Tokoh, dimana
kita tidak boleh melihat secara strukturnya aja, tapi orang yang mempengaruhi
atau memberi pengaruh dalam lingkungan tersebut. Ketiga, tidak boleh bias tempat, dimana melakukan pendekatan ditempat
yang menurut kita nyaman, misal tongkrongan ojek, warung kopi. Keempat, jangan sering bertemu dengan
bapak-bapak, tetapi ibu-ibu saja karena akan mendapat banyak data yang
diperoleh. Kelima, Ikutlah aktif
dalam kegiatan masyarakat pada saat pendekatan.
- Apakah
hal-hal yang paling susah dalam menjalankan Community Development ini?
Hal yang masih menjadi PR untuk para pegiat
komunitas adalah terkait dengan konsistensi diri sendiri karena minimal 3 bulan
masa pendekatan tidak ditinggal.
- Bagaimana
penerapan Community Development dalam kehidupan nyata?
Sebagai contoh kasus, sebuah komunitas KOMPAK
(Komunitas Katulampa)
Pada awalnya prosesnya adalah setelah melakukan
pendekatan dengan metode RRA kemudian dilakukan pendekatan kelembagaan dalam
masyarakat tersebut. Awalnya tidak teratur, kemudian membuat hal itu menjadi
lebih teratur. Menentukan sebuah Visi dan Misi yang akan dicapai dalam ComDev
ini. Kemudian, menggali potensi yang masyarakat punya, fasilitator hanya
mengarahkan kea rah yang baik. Dalam kasus komunitas ini dengan adanya
pengembanga:
a. Sanggar
Anak Kreatif
b. Ekonomi
Kreatif
c. Aksi
Peduli Lingkungan dengan kerjasama dan inisiasi dengan komuitas lain supaya
lebih terbedaya.
d. Kampung
Wisata
Selanjutnya, melakukan evaluasi dalam pelaksanaan
kegiatannya. Kemudian terdapat trik dalam melaksanakan ComDev ini meliputi
sebagai berikut:
a. Mulailah
dari yang kecil supaya mudah dikelola
b. Mulailah
dari kebutuhan dasar sasaran (bukan kebutuhan pihak luar atau ‘proyek’)
c. Ajarkan
mulai dari teknis sampai strategis
d. Dampingilah
sampai bisa ditinggalkan
e. Kembangkan
ke dalam (yang ada di asrama) dan tularkan ke luar (di luar asrama).
f. Jangan
memulai dengan uang, mulailah dengan ruang artinya ajari masyarakat tentang
cara mengritisi uang bukan sebaliknya.
g. Ruang
untuk ekspresi dimana kita memberi ruang untuk mereka berekspresi.
h. Komunitas
bukan sebuah komoditi.
- Bagaimana
Strategi masuk komunitas dalam masyarakat?
Biasanya menggunakan data sekunder untuk membangun
ComDev ini, misalnya: data satatistik.
- Bagaimana
sebuah masyarakat itu dianggap berhasil ComDevnya?
Pendampingan masyarakat itu berhasil ketika ada
monitoring dari masyarakat dan kita sebagai fasilitator melampaui beberapa indicator.
- Bagaimana
fasilitator melakukan langkag ketiga dalam pengembangan ComDev yaitu
menghubungkan kejejaring?
Fasilitator mendekatkan ke orang atau pihak yang
punya memiliki uang lebih, caranya dengan masyarakat didorong untuk mempunyai
presentasi tentang lingkungan mereka. Mendorong mereka untuk mempunyai semacam
Rencana Pembangunan Jangka Pendek Wilayah mereka. Supaya bisa terpresentasikan
dengan pihak lain. Profil Wilayahnya itu yang jadi fokusnya dalam presentasi
tersebut.
- Apakah
dalam ComDev bisa dilakukan sendiri atau harus bersama pihak lain?
Pada intinya kuantitas itu tidak menjadi masalah.
Maksudnya adalah ketika memang harus satu orang maka orang ini harus memiliki
komitmen tinggi dalam ComDev tersebut, begitupun sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar