Menjemput Asa, Menggapai Cita
Nina Indriyanti
Ratnasari Sosiologi Universitas Indonesia Angkatan 2016
Etos Road To
School (ERTS) sebuah jembatan terciptanya inklusivitas pendidikan, dari Etos
untuk bangsa, dari anak negeri untuk negaranya.
Nina Indriyanti
Ratnasari
Siapa sangka Etos Road To School (ERTS)
banyak di nanti, apalagi untuk para calon mahasiswa baru yang masih menduduki
bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Tahun ini kali pertamanya saya melakukan
tugas mulia ini di Jakarta. Peraturan yang baru mengharuskan saya untuk
menjalankan tugas mulia ini di wilayah seorang etoser menerima manfaat. Luar
biasa sekali saya bisa berkesempatan untuk mengunjungi salah satu SMA di Depok
yang tingkat ekonomi siswanya cenderung berada di kelas menegah. Asumsi ini
muncul ketika saya mengunjungi SMA dan melakukan assesment dengan berbincang
sedikit dengan beberapa murid yang ada disana. Asumsi saya terpatahkan!
Ternyata tidak semua siswa disana seperti itu. Ada beberapa dari mereka yang
memang secara ekonomi mengalami keterbatasan namun juga ada yang tidak. Tidak hanya itu, kebutuhan akan
motivasi untuk senantiasa berjuang juga agaknya diperlukan. Saya sebagai anak
daerah yang sekarang ini hidup ditengah hiruk-pikuk perkotaan merasa miris
ketika mengetahui realita ini. Seharusnya tempat tinggal di kota membuat
segala akses pendidikan dan informasi itu mudah didapatkan, namun kenyataannya
tidak. Untuk itu, saya memutuskan memilih lokasi ini untuk menjalankan ERTS di
tahun 2018.
Pengalaman saya ketika menjalankan ERTS
tahun ini tentunya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengalaman ini
semakin membuat saya bersyukur karena memperoleh kesempatan berkuliah di salah
satu universitas terbaik seantero Indonesia. Puji Syukur Allhamdullilah,
Allhamdullilah, Allhamdullilah yang senantiasa saya ucapan ketika mengingat
momen tersebut. Sedangkan di luar sana masih ada yang sedang berjuang menjemput
peruntungan hidup melalui bersekolah. ERTS hadir sebagai salah satu jembatan
bagi siswa dalam memperoleh informasi terkait dengan info beberapa ujian masuk
perguruan tinggi dan beasiswa yang tersedia disana. Tak luput dari itu, saya
juga menyampaiakan beberapa tips dan pengalaman hidup semasa penantian untuk
mendapatkan kesempatan berkuliah di tahun kedua lulus dari SMA. Kali ini saya
tidak sendirian, namun di temani oleh beberapa relawan yang juga menyampaikan
kisah inspiratif dan membantu saya mendokumentasikan kegiatan ini. Tentu saja
kedua komponen ini penting, karena inspirasi ibarat sebagai ruh, dan
dokumentasi ibarat sebuah bingkai kesan dan harapan yang tergambar melalui foto
juga video.
Sewaktu saya menginformasikan terkait
kegiatan ERTS ini di sebuah grup pertemanan, ternyata banyak yang merespon dan
berkeinginan menjadi relawan ERTS. Kemudian, saya bertemu dengan beberapa
relawan yang ternyata berasal dari SMA penerima manfaat ERTS di Depok tahun 2018. Ketika
saya berbincang dengan keduanya, saya menyimpulkan satu alasan yang mendasari
keinginan mereka untuk kembali ke SMA. Kepedulian kepada adik-adik SMA-nya dan
pengalaman kegagalan yang pernah mereka rasakan saat mencari peruntungan hidup
melalui pendidikan ini menjadi cambuk untuk mereka membagikan kisah
inspiratifnya supaya menjadi pelajaran hidup.
ERTS pun dilaksanakan, sebuah awal kisah
perjuangan anak bangsa dalam menggapai citanya. Ketika acara berjalan, semua
siswa memperhatikan materi motivasi dari relawan inspirasi, Beberapa ada yang
mencatat poin pentingnya, beberapa ada yang mendengarkan dengan saksama.
Puncaknya saat sesi pengalaman hidup disamapaikan. Kebetulan relawan yang hadir
merupakan senior SMA mereka, sehingga menjadi sebuah contoh kongkrit dalam hal
menjemput asa, menggapai cita untuk berkuliah di perguruan tinggi. Saya sebagai
anak dari salah satu desa yang berada di Kabupaten Blora Jawa Tengah juga
berkesempatan menyampaikan pengalaman saya dalam mencari peruntungan hidup kala
itu. Beberapa ada yang menitihkan air mata, ekspresi beragam lainnya juga
terpancar. Saya juga terharu dalam hal ini, ternyata energi positif dalam diri
kami para relawan dapat tertransfer dengan baik. Kemudian, kami menyampaikan
informasi terkait dengan banyak beasiswa yang disediakan oleh beberapa pihak.
Ekspresi penuh harap terpancar dari raut wajah mereka. Kami sebagai penyampai
informasi juga semakin bersemangat untuk menyampaikannya. Kondisi haru kembali
menyelimuti saat saya sebagai etoser menyampaikan beberapa kisah inspriratif
dari para etoser lainnya terkait perjuangan mereka untuk berkuliah. Semua
informasi ini menjadi sebuah alarm diri, bahwa perjuangan belum berakhir tetapi
menjadi sebuah awal.
Kegiatan ERTS berakhir dengan sesi foto
bersama dengan semua siswa dan relawan. Semua bergembira dan saling meminta
kontak satu sama lainnya untuk sekedar mengirim kabar. Ucapan terima kasih dari
siswa juga tersampaikan kepada kami sebagai relawan juga dari pihak guru di
sekolah. Beberapa guru menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat di harapkan,
menurut beliau siswa disana masih perlu banyak dorongan motivasi, khususnya
dari kakak-kakak yang sudah menempuh pendidikan perguruan tinggi. Beliau juga
menceritakan bahwa ada beberapa siswa yang berpotensi tetapi memiliki
keterbatasan ekonomi dan adanya masalah keluarga yang menghambatnya melanjutkan
ke perguruan tinggi. Banyak anak yang
ternyata membutuhkan uluran tangan kita bukan hanya materi tetapi melalui
cerita pengalaman hidup kita yang bisa kita bagikan untuk mereka. Setidaknya
bisa menjadi sebuah pelajaran hidup yang bisa mereka ambil hikmahnya.
Relawan juga memiliki kesan mendalam
yang memebekas seusai menjalankan ERTS. Firman tuhan yang menyatakan bahwa
“Sebaik-
baiknya seorang manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
Kesan itu yang
tertanam dalam benak para relawan, bahwa pada akhirnya kisah kegagalan mereka
di masa lalu dapat memotivasi siswa-siswi SMA yang akan menjalankan sebuah
proses kehidupan, sebuah fase serupa yang pernah dilalui sebelumnya. Bukan
sebuah keberhasilan jika tidak ada proses pembelajaran melalui berbagai proses
kegagalan yang dilalui. Sebuah tagline ‘Kuliah Tak Gentar’ menjadi sebuah
semangat menggapai cita. Hal ini yang coba ditanamkan para relawan melalui
cerita inspriratifnya. Etos Road To School mencoba menebarkan semangat juang
dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitarnya melalui caranya sendiri. Oleh
karena itu, saya yang membantu para relawan dalam melaksanakan project sosial
ini merasa senang bisa menjembatani adik-adik SMA dalam menggapai citanya. Dari
Etos untuk bangsa, dari anak negeri untuk negaranya.
Salam
Semangat dari Skrikandi kota Blora
Depok, 10 Mei 2018
Sands Casino | SEGRA
BalasHapusCasino Resort - Open for in septcasino person gaming, live entertainment, online gaming & more - Sign worrione up and get a 100% 1xbet deposit bonus up to $1000!