Minggu, 15 Juli 2018


Menjemput Asa, Menggapai Cita
Nina Indriyanti Ratnasari Sosiologi Universitas Indonesia Angkatan 2016

                                                                             


Etos Road To School (ERTS) sebuah jembatan terciptanya inklusivitas pendidikan, dari Etos untuk bangsa, dari anak negeri untuk negaranya.
Nina Indriyanti Ratnasari

Siapa sangka Etos Road To School (ERTS) banyak di nanti, apalagi untuk para calon mahasiswa baru yang masih menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Tahun ini kali pertamanya saya melakukan tugas mulia ini di Jakarta. Peraturan yang baru mengharuskan saya untuk menjalankan tugas mulia ini di wilayah seorang etoser menerima manfaat. Luar biasa sekali saya bisa berkesempatan untuk mengunjungi salah satu SMA di Depok yang tingkat ekonomi siswanya cenderung berada di kelas menegah. Asumsi ini muncul ketika saya mengunjungi SMA dan melakukan assesment dengan berbincang sedikit dengan beberapa murid yang ada disana. Asumsi saya terpatahkan! Ternyata tidak semua siswa disana seperti itu. Ada beberapa dari mereka yang memang secara ekonomi mengalami keterbatasan namun juga ada yang tidak. Tidak hanya itu, kebutuhan akan motivasi untuk senantiasa berjuang juga agaknya diperlukan. Saya sebagai anak daerah yang sekarang ini hidup ditengah hiruk-pikuk perkotaan merasa miris ketika mengetahui realita ini. Seharusnya tempat tinggal di kota membuat segala akses pendidikan dan informasi itu mudah didapatkan, namun kenyataannya tidak. Untuk itu, saya memutuskan memilih lokasi ini untuk menjalankan ERTS di tahun 2018.
Pengalaman saya ketika menjalankan ERTS tahun ini tentunya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengalaman ini semakin membuat saya bersyukur karena memperoleh kesempatan berkuliah di salah satu universitas terbaik seantero Indonesia. Puji Syukur Allhamdullilah, Allhamdullilah, Allhamdullilah yang senantiasa saya ucapan ketika mengingat momen tersebut. Sedangkan di luar sana masih ada yang sedang berjuang menjemput peruntungan hidup melalui bersekolah. ERTS hadir sebagai salah satu jembatan bagi siswa dalam memperoleh informasi terkait dengan info beberapa ujian masuk perguruan tinggi dan beasiswa yang tersedia disana. Tak luput dari itu, saya juga menyampaiakan beberapa tips dan pengalaman hidup semasa penantian untuk mendapatkan kesempatan berkuliah di tahun kedua lulus dari SMA. Kali ini saya tidak sendirian, namun di temani oleh beberapa relawan yang juga menyampaikan kisah inspiratif dan membantu saya mendokumentasikan kegiatan ini. Tentu saja kedua komponen ini penting, karena inspirasi ibarat sebagai ruh, dan dokumentasi ibarat sebuah bingkai kesan dan harapan yang tergambar melalui foto juga video.
Sewaktu saya menginformasikan terkait kegiatan ERTS ini di sebuah grup pertemanan, ternyata banyak yang merespon dan berkeinginan menjadi relawan ERTS. Kemudian, saya bertemu dengan beberapa relawan yang ternyata berasal dari SMA penerima manfaat ERTS di Depok tahun 2018. Ketika saya berbincang dengan keduanya, saya menyimpulkan satu alasan yang mendasari keinginan mereka untuk kembali ke SMA. Kepedulian kepada adik-adik SMA-nya dan pengalaman kegagalan yang pernah mereka rasakan saat mencari peruntungan hidup melalui pendidikan ini menjadi cambuk untuk mereka membagikan kisah inspiratifnya supaya menjadi pelajaran hidup.
ERTS pun dilaksanakan, sebuah awal kisah perjuangan anak bangsa dalam menggapai citanya. Ketika acara berjalan, semua siswa memperhatikan materi motivasi dari relawan inspirasi, Beberapa ada yang mencatat poin pentingnya, beberapa ada yang mendengarkan dengan saksama. Puncaknya saat sesi pengalaman hidup disamapaikan. Kebetulan relawan yang hadir merupakan senior SMA mereka, sehingga menjadi sebuah contoh kongkrit dalam hal menjemput asa, menggapai cita untuk berkuliah di perguruan tinggi. Saya sebagai anak dari salah satu desa yang berada di Kabupaten Blora Jawa Tengah juga berkesempatan menyampaikan pengalaman saya dalam mencari peruntungan hidup kala itu. Beberapa ada yang menitihkan air mata, ekspresi beragam lainnya juga terpancar. Saya juga terharu dalam hal ini, ternyata energi positif dalam diri kami para relawan dapat tertransfer dengan baik. Kemudian, kami menyampaikan informasi terkait dengan banyak beasiswa yang disediakan oleh beberapa pihak. Ekspresi penuh harap terpancar dari raut wajah mereka. Kami sebagai penyampai informasi juga semakin bersemangat untuk menyampaikannya. Kondisi haru kembali menyelimuti saat saya sebagai etoser menyampaikan beberapa kisah inspriratif dari para etoser lainnya terkait perjuangan mereka untuk berkuliah. Semua informasi ini menjadi sebuah alarm diri, bahwa perjuangan belum berakhir tetapi menjadi sebuah awal.
Kegiatan ERTS berakhir dengan sesi foto bersama dengan semua siswa dan relawan. Semua bergembira dan saling meminta kontak satu sama lainnya untuk sekedar mengirim kabar. Ucapan terima kasih dari siswa juga tersampaikan kepada kami sebagai relawan juga dari pihak guru di sekolah. Beberapa guru menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat di harapkan, menurut beliau siswa disana masih perlu banyak dorongan motivasi, khususnya dari kakak-kakak yang sudah menempuh pendidikan perguruan tinggi. Beliau juga menceritakan bahwa ada beberapa siswa yang berpotensi tetapi memiliki keterbatasan ekonomi dan adanya masalah keluarga yang menghambatnya melanjutkan ke perguruan tinggi.  Banyak anak yang ternyata membutuhkan uluran tangan kita bukan hanya materi tetapi melalui cerita pengalaman hidup kita yang bisa kita bagikan untuk mereka. Setidaknya bisa menjadi sebuah pelajaran hidup yang bisa mereka ambil hikmahnya.
Relawan juga memiliki kesan mendalam yang memebekas seusai menjalankan ERTS. Firman tuhan yang menyatakan bahwa 
“Sebaik- baiknya seorang manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
 Kesan itu yang tertanam dalam benak para relawan, bahwa pada akhirnya kisah kegagalan mereka di masa lalu dapat memotivasi siswa-siswi SMA yang akan menjalankan sebuah proses kehidupan, sebuah fase serupa yang pernah dilalui sebelumnya. Bukan sebuah keberhasilan jika tidak ada proses pembelajaran melalui berbagai proses kegagalan yang dilalui. Sebuah tagline ‘Kuliah Tak Gentar’ menjadi sebuah semangat menggapai cita. Hal ini yang coba ditanamkan para relawan melalui cerita inspriratifnya. Etos Road To School mencoba menebarkan semangat juang dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitarnya melalui caranya sendiri. Oleh karena itu, saya yang membantu para relawan dalam melaksanakan project sosial ini merasa senang bisa menjembatani adik-adik SMA dalam menggapai citanya. Dari Etos untuk bangsa, dari anak negeri untuk negaranya.


                                                            Salam Semangat dari Skrikandi kota Blora
Depok, 10 Mei 2018




1 komentar:

  1. Sands Casino | SEGRA
    Casino Resort - Open for in septcasino person gaming, live entertainment, online gaming & more - Sign worrione up and get a 100% 1xbet deposit bonus up to $1000!

    BalasHapus